b. Membuat Rangkaian Transistor
2. Komponen
1.Battrai
2. Resistor

Bahan Resistansi Pada Resistor
Berikut ini beberapa bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan resistorMemiliki daya rendah hingga menengah, toleransi dan satbilitas yang dihasilkan dari resistor komposis karbon relatif buruk, disamping itu juga menghasilkan lebih banyak noise dibanding tipe resistor lainnya.
Memiliki daya rendah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan lumayan bagus, serta tidak menghasilkan banyak noise.
Memiliki daya rendah hingga menengah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan dari ressitor jenis ini sangat baik, disamping itu hampir tidak ada noise yang dihasilkan.

3. Dasar Teori
Setelah transistor dibuat dengan menggunakan salah satu teknik pada yang dijelaskan pada bab 12, biasanya, menggunakan emas, aluminium, atau nikel kemudian dilampirkan dan dienkapsulasi dalam wadah yang ditunjukkan pada gambar. 3,29. Yang memiliki konstruksi tugas berat adalah perangkat daya tinggi, sementara yang kaleng kecil (topi atas) atau tubuh plastik adalah perangkat daya rendah hingga menengah.
Jika memungkinkan casing transistor akan memiliki beberapa penandaan untuk menunjukkan prospek mana yang terhubung ke emitor, kolektor atau basis transistor. Beberapa metode yang umum digunakan ditunjukkan pada gambar. 3,30
Konstruksi internal paket TO-92 di lini FairChild muncul di Fig.3.31. Perhatikan ukuran yang sangat kecil dari perangkat semikonduktor yang sebenarnya. Ada kabel obligasi emas, bingkai tembaga, dan enkapsulasi epoksi.
Empat (quad) transistor pnp silicon individu dapat ditempatkan dalam paket dual in line plastik 14-pin yang muncul di Gbr. 3.32a. Koneksi pin internal muncul di Fig. 3.32b. Seperti halnya paket diode IC, indentasi di permukaan atas mengungkapkan angka 1 dan 14 pin.
Example
1. Jika arus emitter sebesar 6 mA dan arus kolektor sebesar 5,75 mA, berapakah besarnya arus bias? Berapakah nilai dari αdc ?
Dik : IE = 6 mA Ic = 5.75 mA
Dit : IB = ……? αdc = ……?
Jawab :
IE = IB +Ic
IB = IE – Ic IB = 6 – 5.75 = 0.25 mA
αdcIc/Ie
αdc = 0,985
2.
JAWABAN:
Mula – mula dapatkan arus basis. Arus tersebut sama dengan jatuh tegangan pada resistor. Basis dibagi dengan resistansi :
Arus kolektor adalah
IC = βdc x IB = 100 x 9,3 µA = 0,93 mA
Tegangan kolektor – emitter sama dengan tegangan catu kolektor dikurangi dengan jatuh tegangan pada resistor kolektor :
VCE = VCC – (IC x RC) = 20 – (0,93(0,001)5(1000)) = 15,4 V
Problem
1.Sebuah transistor mempunyai βdc sebesar 150. Jika arus kolektor sama dengan 45 mA, berapakah besarnya arus basis?
Dik : βdc = 150
Ic = 45 mA
Dit : IB = ……?
Jawab :
βdc IC/IB
IB = Ic/ βdc = 0.3mA
2. Sebuah transistor 2N3298 mempunyai βdc khusus sebesar 90. Jika arus
emitter sebesar 10mA, hitunglah kira-kira besarnya arus kolektor dan
arus basis.
Dik : βdc = 90 IE = 10 mA
Dit : IB = …? IC = …?
Jawab :
IB = Ic/ βdc , IC = IE - IB
IB βdc = IE - IB
IB (βdc + 1) = IE , IB = Ie/ βdc+1
IB = 10mA/91= 0.19 mA
Multiple Choice
1. SCR singkatan dari
A. Silicon Controlled Rectifier
B. System Controll Resistor
C. Silicon Computer Resistor
D. Silicon Computer Rectifier
E. System Controll Rectifier
2. Salah satu tugas penting yang dilakukan transistor :
a. Menguatkan sinyal lemah |
b. Meluruskan garis tegangan |
c. Mengatur tegangan |
d. Memancarkan cahaya |
4. Prinsip Kerja
VEB memberi tegangan arah maju pada Basis emitor dan Vcc memberikan tegangan arah balik terhadap CB
VEB : Tegangan basis emitor VBC : Tegangan basis colektor VR : tegangan di ujung –ujung R
Jika arus emitor yang sampai colektor dinamakan ᾳ maka Ic = – αIE jadi arus colektor terjadi karena adanya arus emitor. Arus emitor dan arus Colektor diperjanjikan selalu berlawanan arah, oleh karenanya harga α selalu pas.
5. Langkah Percobaan
1. Susun komponen seperti gambar dibawah ini:
2. Sambungkan kaki-kaki rangkaian
6. Gambar Rangkaian
7. Vidio Rangkaian
8. Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar